Erik Trinidad seorang penyelam yang telah menyelam ratusan kali di seluruh dunia, membuat kesimpulan berkesan mengenai destinasi selam kelas wahid. Sebagai penggenggam sertifikat selam perairan terbuka dan telah menjelajahi perairan dunia. Ia berkisah bersentuhan dengan dunia selam selama 20 tahun lebih.
“Sekitar 20 tahun lalu, saat berlibur di Florida Keys, saya diperkenalkan dengan dunia selam scuba oleh dua orang teman bersertifikat Scuba Schools International (SSI). Mereka ingin mengeluarkan jiwa penyelam petualang dan peneliti bawah air seperti Cousteau yang hebat itu,” tuturnya kepada Travel + Leisure.
Ia memulai kursus selam di Manhattan dan lulus tes sertifikasi open water. Petualangan bawah airnya menuntun ia mendapatkan sertifikasi Advanced Open Water. Sertifikasi itu ia peroleh dari The Professional Association of Diving Instructors (PADI) di Dahab, Mesir, dengan menyelami Laut Merah, “Sertifikasi tingkat lanjut memungkinkan saya menyelam di perairan yang lebih dalam dan ikut serta dalam penyelaman yang lebih terspesialisasi,” ujarnya.
Pada 11 Juli 2024, dalam catatannya ia telah menyelam 107 kali, dan tampaknya tak akan berhenti dalam waktu dekat. Menurutnya, bagi mereka yang tergabung dalam komunitas divemaster, jumlah penyelaman bisa mencapai ribuan, “Namun bagi saya, seorang penyelam biasa yang hanya sesekali memakai tangki udara, mencapai 100+ penyelaman adalah sebuah pencapaian yang luar biasa,” bangganya.
Ia pun bertekad terus menyelam dan menjelajahi kedalaman lautan yang belum pernah ia kunjungi. Dari pengalamannya itu, Trinidad memilih 12 destinasi selam paling mengesankan dalam hidupnya.
1. Kepulauan Komodo, Indonesia
Kepulauan Komodo di Indonesia terkenal sebagai rumah bagi komodo, kadal terbesar di dunia. Namun saat menyelam dari kapal pesiar mewah Celestia yang berkeliling Nusantara itu, ia bertemu dengan dua monster anggun di bawah air: pari manta raksasa seukuran mobil. Fakta menarik: Taman Nasional Komodo, merupakan sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO. Perairan taman nasional itu merupakan salah satu suaka pari manta terbesar di planet ini.
“Saya juga menemukan sotong tersembunyi yang berpura-pura menjadi karang staghorn gelap dan bentuknya berubah kembali ke keadaan normal, kemudian meluncur berenang,” kenangnya.
Celestia adalah kapal phinisi – kapal kayu yang reputasinya sebagai penjelajah samudera – membawa Trinidad berkeliling Taman Nasional Komodo. Sekaligus menemui kadal raksasa purba itu.
2. St. John, Kepulauan Virgin AS
Dalam perjalanan glamping di Cinnamon Bay di Taman Nasional Kepulauan Virgin di pulau St. John di Karibia, Trinidad tak bisa menahan diri untuk melakukan beberapa penyelaman. Di perairan itu, ia menemukan penyu, dan menyelam dengan intim bersama biota laut itu. Petugas tamana nasional itu mengatakan, penyu laut di Kepulauan Virgin sangat ramah kepada penyelam. Mereka mengikuti dan berkeliling setiap melihat penyelam, “Sebelum berenang tepat di dekat penyu, saya memasang GoPro untuk mengambil gambar jarak dekat,” tuturnya.
3. Pulau Hvar, Kroasia
Hvar, Kroasia, terletak di Pesisir Dalmatian dan dikenal sebagai “Ratu Kepulauan Dalmatian”. Ini juga merupakan pulau favorit Travel + Leisure. Saat berlabuh dalam pelayaran kapal pesiar melalui Kroasia, ia pun tak melewatkan kesempatan menyelam di perairan Pulau Hvar, “Kurangnya karang, tergantikan dengan pertemuan dari jarak dekat dengan gurita. Moluska itu memanjat batu dan saya melihatnya berkamuflase dengan teksturnya sambil berburu mangsa,” tuturnya.
4. Bora Bora, Polinesia Prancis
Saat berada di Pulau Bora Bora di Samudera Pasifik bagian selatan, Trinidad mengalami hujan deras berada di Conrad Bora Bora Nui, “Namun saya belajar melihat sisi positifnya sebagai penyelam berkat etos populer di komunitas: tidak masalah jika hujan karena berada di bawah air, semuanya basah,” kelakarnya.
Pemandangan terbaik saat menyelam saat hari hujan di destinasi selam Pasifik Selatan yang indah, adalah pemandangan selusin ikan pari elang, “Yang terbang di atas saya seperti sekawanan burung,” ungkapnya dengan kagum.
5. Isla Rabida, Galapagos
Kepulauan Galápagos, yang terletak sekitar 600 mil di lepas pantai Ekuador, terkenal dengan keanekaragaman hayatinya. Saat menyelam di lepas pantai Isla Rabida, Trinidad melihat seekor singa laut yang penasaran dengannya, “Singa laut itu berenang di sekitar saya,” tuturnya.
Arus di perairan Galapagos sangat kuat. Ia dan para penyelam lainnya, harus berpegangan pada bebatuan di dasar laut, “Jika itu belum cukup mendebarkan, saya melihat sekilas beberapa ikan hiu martil berenang di dekatnya dalam perjalanan kembali ke permukaan,” kenangnya.
6. Saba, Karibia Belanda
Di sebelah St. Barts, Karibia, terdapat Pulau Saba. Pulau seluas 5 mil persegi itu merupakan sebuah kotamadya Kerajaan Belanda. Di perairan itu, Trinidad menyelam di “Man O’ War Shoals”, yang berada di dekat Diamond Rock yang ikonik di Saba.
Menurunya, Man O’ War Shoals memiliki perairan yang jernih dengan visibilitasnya yang sangat jelas, yang membuat puncak batu bawah air terasa seperti gedung pencakar langit yang terbentuk secara vulkanik dalam “perkotaan” bawah air.
“Hanya dalam satu kali penyelaman, saya bertemu dengan belut moray, ikan pari, lobster, barakuda, hiu karang, dan penyu yang tak terhitung jumlahnya,” ujarnya.

7. Kepulauan Channel, California
Kepulauan Channel terdiri dari delapan pulau yang terletak di lepas pantai California, dan sering dijuluki “Galapagos Amerika Utara”. Ini adalah rumah bagi lebih dari 2.000 spesies tumbuhan dan hewan, termasuk 145 spesies endemik.
“Selama saya menyelam di sini, banyaknya rumput laut raksasa tampak seperti hutan yang terendam dalam dongeng. Tidak mengherankan jika rumput laut raksasa ini secara kolektif disebut “hutan”. Ini adalah pengalaman yang sangat ajaib, karena singa laut yang lucu bersembunyi di sekitar batang pohon raksasa seolah-olah mereka sedang bermain petak umpet dengan saya,” tutur Trinidad.
8. Atol Mnemba, Tanzania
“Dari semua terumbu karang berwarna-warni yang pernah saya lihat selama penyelaman, terumbu karang di lepas pantai Zanzibar di Samudera Hindia adalah yang paling menarik bagi saya,” tutur Trinidad kepada Travel + Leisure.
Menurutnya, karang di Atol Mnemba memiliki warna yang cerah, ditambah dengan visibilitas yang unggul dan banyaknya ikan tropis, menjadikan penyelamannya berkesan.
9. Loreto, Baja California Sur, Meksiko
Saat memulai penyelaman, di dalam benak Trinidad hanyalah untuk melihat karang berwarna-warni dan kehidupan laut lainnya. Namun saat menyelam di lepas pantai kota kecil di tepi Teluk Baja, seorang divemaster berpengalaman mengajari Trinidad pentingnya menghargai hal-hal kecil.
Meskipun Teluk California memiliki bangkai kapal dan menjadi rumah bagi makhluk-makhluk laut besar dalam waktu tertentu sepanjang tahun, “Namun hal yang paling menarik perhatian saya adalah melihat siput laut kecil bermotif warna-warni yang disebut nudibranch,” paparnya.
10. St Eustatius, Karibia Belanda
St Eustatius (dikenal secara lokal sebagai Statia) adalah pusat perdagangan budak trans-Atlantik pada abad ke-17 dan ke-18. Manik-manik kaca biru adalah salah satu bentuk mata uang lokal pada saat itu. Saat para budak dibebaskan pada tahun 1863, mereka membuang manik-manik tersebut ke laut. Sekarang, penyelam mungkin melihat manik-manik di dasar laut – dan itu adalah simbol emansipasi.
Meskipun demikian, penduduk setempat mengatakan Anda tidak boleh mencari manik biru, karena ia akan menemukan Anda. “Dan nyatanya, seseorang menemukan saya pada penyelaman pertama bersama orang-orang di Golden Rock Dive and Nature Resort,” ujarnya.